CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

My Flower

Selasa, 28 Oktober 2008

Islam, Cinta dan Takdir


"Yes, Masuk.”Teriak Dhika ketika berhasil memasukkan bola ke dalam ring basket.
“Wuiz keren bro.”Ucap Yoyo melihat aksi sahabatnya tadi.Eitz…bukan atraksi topeng monyet yang diperankan Dhika tapi atraksi main basketnya yang super duper keren.Wajar juga sih karena dia ketua tim basket di SMA Pertiwi padahal dia masih kelas satu loh.
“Capek neh.Oya abiz ini mau ikut aku ngga?”Tanya Dika sambil mengipas-ngipaskan tanganannya di depan muka.
“Kemana?”
“Go to Library.”Ucap Dika santai.
“What??”Tanya Yoyo kaget coz sebenernya dia paling alergi pergi ke perpust
Wuitz…bro jangan salah meskipun Dhika anak basket tapi dia tetep ngutamain pendidikan apalagi dia punya cita-cita yang mulia loh yaitu jadi Dokter.Pasti ngga nyangka kan?Cowo sekeren Dhika yang jago basket punya cita-cita yang kebanyakan diminati ma anak-anak kutu buku.
Dhika berjalan menuju perpustakaan sekolah yang letaknya di lantai 3 dan tak lupa sang asisten selalu mengawalnya.Siapa lagi kalo bukan Yoyo mariyoriyo hehe..sebenernya sih namanya Rio Sebastian tapi dasar Dhikanya aja yang usil nama Rio yang sebagus itu diganti Rio mariyoriyo.Lantai 3 dengan 20 anak tangga yang terlihat begitu tinggi dari bawah membuat mereka lemas sebelum bertanding hehe…. Kata orang Tegal sih Nyali ciut ewedene durung di lakokna yang dalam bahasa Indonesia artinya Nyali ciut padahal belum melakukan pekerjaan itu .Tangga menuju lantai kedua tinggal 2 tangga lagi,kini sisa tenaga mulai berkurang karena semua tenaga sudah terkuras habis untuk main basket.Dan Alhamdulillah mereka tlah sampai di lantai 2 sekarang mereka berusaha menuju lantai 3 dan yoyo terlihat semakin lemas sedang Dhika mulai melangkahkan kakinya satu persatu ke anak tangga menuju lantai 3.Empat….Tiga…Dua…Satu… dan berhasil Dhika tlah sampai di lantai 3,coba kalo ada Dora disamping Dhika.Dora itu tuwh si kartun berambut Bob pasti dia akan teriak Berhasil…Berhasil.Tapi sayangnya ngga ada Dora adanya si Yoyo.Eitz…ngomongin soal Yoyo Dhika jadi ingat kemana neh anak kok belum muncul-muncul juga ya?.Dhika berhenti sejenak dia masih membungkukkan badannya membelakangi anak tangga sambil menunggu Yoyo.
“Permisi,saya mau lewat.”Ucap seorang gadis berjilbab putih dengan pakaian osisnya.
Dhika mendengakkan kepala berusaha melihat siapa yang berbicara kepadanya.
Wow…gadis berjilbab putih yang amat cantik en ngga hanya terlihat cantik dari luar tapi inner beauty nya pun amat terlihat.Sedetik…dua detik…tiga detik..mereka saling berpandangan.Kata pak Ustadz pandangan pertama itu rejeki tapi pandangan selanjutnya adalah dosa.Tapi mana Dhika tau orang dateng ke pengajian aja dia jarang banget namun tiba-tiba cewek di depannya itu teringat kata-kata pak ustadz tadi.
“Astagfirullah hal adzim”Ucap cewek berjilbab itu. Kemudian ia segera pergi meninggalkan Dhika yang masih heran karna baru kali ini ada cewek yang bertemu dengannya dan berkata Astafirullah hal adzim.
”Dasar cewek aneh tapi lucu juga .”Ucap Dhika setelah cewek itu sudah tak tampak lagi
“Siapa yang aneh?”Tanya Yoyo yang baru tiba di lantai 3
“Bukan..eh bukan siapa-siapa kok.”
“Yang bener..?”Goda Yoyo yang membuat Dhika semakin salting alias salah tingkah
“Ah..udahlah kita ke perpust.”Jawab Dhika ngeles.Rio hanya diam mengikuti Dhika masuk ke dalam perpustakaan karna dia tahu kalo sahabatnya yang satu ini paling ngga bisa di paksa buat mengakui sesuatu.
****

Memasuki ruang kelas yang begitu rame kalo dipikir-pikir sih lebih mirip pasar ayam dari pada kelas dan apesnya kelas yang di maksud adalah kelas unggulan yaitu kelas XI IPA1.Sherly melangkahkan kakinya menuju sebuah meja nomor dua dari depan dan ia duduk di bangku itu.
“Sher,tadi aku ngeliat itu tuh.. ketua tim basket kita.”Ucap Viona yang tiba-tiba nongol dari belakang.
”Truz?”Tanya Sherly heran karna dia tak merasa mengenal siapa yang di maksud.
”Truz?ehm..Ehm..ga ada apa-apa sih.”jawab Viona yang kelihatan gugup.
”Kamu suka sama dia?”Tanya Sherly penuh selidik.
”Ngga kok.”Jawab Viona mengelak.
“Kalo iya juga ngga apa-apa toh wajar kan kalo cewek suka sama cowok?”
“Loh,emang sekarang islam sudah ngebolehin pacaran ya?”Viona terliat begitu antusias.
“Siapa bilang?”Tanya Sherly heran
“Tadi kan kamu sendiri yang bilang.”
“Bukan itu maksudku,rasa suka terhadap lawan jenis itu manusiawi dan itu emang harus ada kalo seseorang ngga pernah ngalamin itu selama hidupnya malah bisa dikatakan orang itu ngga normal tapi untuk pacaran ngga boleh coz aktivitas dalam pacaran itu banyak yang menimbulkan dosa.”Ucap Sherly eh pasti kalian pada mikir kok Sherly kaya bu ustadzah ya?Ya jawabannya selain karna dia ketua keputrian Rohis di SMA ini dia juga bercita-cita jadi psikolog handal.Maka dari itu dia suka banget ndengerin orang curhat dan ngasih solusi buat siapapun yang curhat ma dia.
“Bener juga kata kamu,tapi masa sih aku harus ngikutin kamu jadi orang alim?sedangkan kita kan beda kamu anak rohis sedangkan aku anak dance.Jadi aku boleh dong pacaran?”Tanya Viona menggebu-gebu karna dia ngerasa ngga setuju dengan pendapat Sherly.
“Semua terserah kamu tapi sebagai temen aku hanya bisa mengingatkan.”
“Sher,thanks ya udah ndengerin aku curhat..”Ucap Viona sambil mengeluarkan senyum manisnya
“Same-Same” ucap Sherly teringat duo kembar penyanyi ganteng faforitnya siapa lagi kalo bukan Same-Same.
“Kalo dipikir-pikir dunia ini emang aneh, nyadar ngga sih lo? banyak kesamaan dalam bahasa contohnya kata ulang Sama kalo orang barat ngomong Same-Same kalo orang Indonesia ngomongnya Sama-Sama nah kalo orang jawa beda lagi mereka ngomongnya Sami-Sami, hehe…” celetuk Viona ngasal
“Dasar orang aneh” ucap Sherly

*******

“Adinda Sherlyta Az-zahra” Ucap Dhika ketika membaca papan pengumuman hasil seleksi siswa teladan tingkat kota n’ you know?? si cewek berjilbab itu tuh berhasil jadi siswa teladan se kota Bandung loh. N’ Guess apa yang terjadi sedetik kemudian??
Yupz tebakan kamu bener banget ,hehe…bagi yang salah jangan sedih ya…!! Masih ada kesempatan kedua kok kayak lagunya tangga, akh..udah kok jadi ngelantur gini sih? kembali ke sedetik kemudian
“Maaf ada apa ya kamu manggil nama lengkap saya?” Ucap Sherly sopan pada cowok yang membelakanginya. Jadi gini tadi saat Dhika ngebaca nama di papan pengumuman Sherly lewat dibelakangnya n’ berhubung dia ngedenger namanya disebut-sebut sontak ia langsung menanyakan ke orang di depannya.
Dhika membalikkan badannya dan dia sama sekali ngga nyangka kalo cewek yang ada di depannya adalah ‘malaikat hatinya’ hehe..hiperbola banget ya??tapi ya begitulah kiranya menurut Dhika dan lagi lagi terjadi pandangan maut diantara mereka berdua. Emang bener kata pepatah kalo buat menghindarkan dari Zina tubuh lebih mudah dibandingkan jika kita harus menghindarkan diri dari zina mata.Buktinya cewe sealim ini aja masih susah ngejaga pandangannya.
Sedetik….dua detik…….. tiga detik…….
“Astagfirullah hal adzim” Sherly membalikkan badan dan melangkah pergi.
“Sherly” teriak Dhika
Sherly menoleh namun 4 menit kemudian ia pergi meninggalkan Dhika yang masih kebingungan.
“Aku bingung kenapa otakku tak bisa berhenti memikirkan cewek aneh itu” Ucap Dhika lirih….
“”Weh… dasar Oon udah masuk neh bukannya masuk malah jadi patung disini mau ngegantiin patung pancoran kang?” teriak Rio dengan sedikit medok Sunda-nya
“Kaget tau!! Dasar Yoyo mariyoriyo”

***********

Suasana kelas yang ramenya minta ampun bikin pusing kepala maklumlah neh kelas jam pertama mau ulangan fisika yah wajarlah bagi anak IPA 1 remidi adalah musuh bebuyutan mereka jadi So pasti, mereka ngga akan mau kenal ato ketemu remidi…hehehe, tapi neh di bangku paling pojok belakang si Sherly tak memegang buku satupun. Ia asyik dengan fantasinya antara Islam Cinta dan Takdir. Ia bingung dengan semua yang terjadi padanya ternyata jatuh cinta ngga semudah yang ia pikirkan apalagi VMJ alias Virus Merah Jambu ini ia sendiri yang mengalami. Yah tau lah VMJ menyengat cewe lain sih mungkin bukan masalah yang patut dibesar-besarkan tapi kalo menyengat ketua keputrian gimana?? Kalo kata nagabonar sih apa kata dunia??
Islam mengharamkan pacaran karena aktivitas pacaran banyak yang ngga sesuai dengan syariat islam, nah lo? Tapi sampai sekarang ia ngga tahu solusi apa untuk menyalurkan cinta kita ke lawan jenis tanpa yang namanya suatu ikatan non formal yaitu pacaran. Terlebih kita tahu bahwa Allah SWT menciptakan mahluknya dan memberikan mereka sebuah anugrah yaitu rasa Cinta. Dubrak…tambah ruwet juga neh pikiran Sherly saking ruwetnya Benteng Takeshi yang rumitnya minta ampun tuk di lewati ternyata masih ruwet pikiran neh cewek.
Truz…Allah juga mengatur takdir manusia termasuk jodoh kalau gitu bukan salah kita dong kalau kita jatuh Cinta??
“Akh…PUSING” teriak Sherly tanpa sadar membuat seisi kelas terdiam
“Udahlah belajar fisika ngga usah dibikin pusing lagian lo kan ahli fisika” Ucap Tegar ke Sherly. Emang dasar neh cowo sok tau banget. Andai Allah SWT memberikan manusia nikmat untuk bisa membaca pikiran orang mungkin si Tegar saat ini bakal Tengsin banget kalo tau apa yang dia omongin kagak nyambung ma yang dipikirin Sherly.
Tak lama kemudian pak Anton memasuki kelas dan semua anak kembali ke tempat duduknya.

*******

Suara adzan terkumandang dengan merdu memanggil semua umat muslim untuk sholat dan tak terkecuali dengan Sherly ia melangkahkan kakinya yang indah seindah kaki Ken Dedes kata orang jadul sih cewek yang kakinya semulus,seputih dan seindah Ken Dedes nantinya akan melahirkan orang-orang terbaik yang kelak akan menjadi seorang pemimpin besar yang arif dan bijaksana. Tapi meneketehe kebenarannya gimana?
Ia memasuki masjid dan tak di sengaja ia melihat siapa si pemilik suara merdu yang sedang adzan. Dan kamu tahu?? Subhanallah, Allahu Akbar sungguh maha besar Allah yang telah menciptakan langit dan bumi ini dengan segala keindahannya dan Dialah Tuhan yang mengatur segalaNya dari masalah ibadah hingga muamalah. Cowok yang sedang adzan itu tak lain dan tak bukan adalah Andhika Surya Pratama yang tak lain adalah Dhika si Kapten basket itu. Sherly hanya tercengang menyaksikan kebasaran Allah SWT terhadap perubahan orang yang diam-diam tlah mencuri hatinya. Dari bilik pintu Masjid ia hanya bisa mengucap Subhanallah.
“Heran ya kak??” Tanya Rio dari belakang dan asal kalian tau Rio itu adikya Viona temen deket Sherly.
“Hah??” Ucap Sherly Salting.
“Udah sebulan ini Dhika emang berubah aku juga ngga tau apa yang terjadi ma dia tapi yang jelas dia hanya berkata dia mendapatkan hidayah dengan perantara malaikat hatinya”
“Malaikat hati?maksudnya?” Tanya Sherly bingung karena setahu dia Allah ngga mengutus malaikat hati. Setahu dia neh Allah tuwh mengutus malaikat Jibril pembawa kabar gembira trus Malaikat pencatat amal baik dan amal buruk tapi ia tak pernah mendengar bahwa Allah menciptakan malaikat hati apalagi malaikat hati tugasnya membawa hidayah buat seseorang.
“Aku juga ngga tau sih kak jelasnya gimana tapi kalo menurutku malaikat hati itu cewek yang sedang dia suka yang bisa ngebuat dia sadar kalo hidup tuh ngga selamanya.”
“Jadi tambah bingung deh denger penjelasan kamu”
“Ya udah kak kapan-kapan kita lanjutin ceritanya coz ini kan waktunya sholat lagian udah mau iqomah tuwh”
“Oh ya…”
Selesai sholat Sherly melangkahkan kaki meninggalkan Masjid dan tepat pada langkahnya yang ke 27 kaya pahala sholat berjamaah gitchu deh hehehe kembali ke langkah ke 27 tiba-tiba
“Sherly”
Sherly memalingkan wajahnya ke belakang melihat siapa yang memanggilnya.
“Assalamualaikum” Ucap Dhika sopan.
“Wa’alaikum salam” balas Sherly
“Aku cuma mau mengucapkan terima kasih karena kamu tlah menjadi malaikat hatiku”
“Maksud kamu?”
“Aku rasa kamu tahu maksud aku karena Rio sudah menceritakan sedikit tentang aku kan?”
“Tapi…” belum selesai Sherly ngomong Dhika meninggalkan Sherly dalam bekunya malam dibawah langit cerah kota Bandung.

**********

‘Malaikat hati??apa maksudnya ya??apa berarti dia punya perasaan yang sama dengan apa yang aku rasakan??tapi ‘NGGA’ aku harus inget kalo aku ketua keputrian jadi jangan sampai ada orang lain yang tau kalo aku jatuh cinta. Gimana aku bisa menasehati anggotaku untuk ngga pacaran kalo aku sendiri ikut-ikutan jatuh cinta apalagi sama Kapten Basket pasti seisi sekolah bakal heboh ditambah lagi dia kan adik kelasku bisa lebih gaswat ney’ pikir Sherly dalam hati
Kemudian Ia membuka buku pemberian dari seseorang yang menyebutnya Malaikat hati siapa lagi kalo bukan si Dhika itu tuh si Cowo yang bisa bikin pendirian Sherly sempat goyah.
Dan ketika ia membuka halaman pertama ada selembar kertas kecil yang jatuh. Sherly mengambil dan mulai membacanya.

Assalamualaikum Malaikat hatiku,
Aku tahu aku tak pantas untuk mengatakan ini
Tapi hatiku meronta tuk mengatan semua yang ku rasa
Aku….mencintaimu karena Allah
Aku mencintaimu tanpa mengharap apapun
Meski kata pejuang Cinta itu harus memiliki tapi kata Penyair Cinta itu tak harus memiliki
Dan kini ku tahu maksud dari penyair itu
Aku tahu kamu takkan bisa membalas cintaku
Karna kau ketua keputrian dan engkau slalu berusaha menjaga hijabmu
Tapi aku hanya ingin tahu apakah kau merasakan seperti yang ku rasa?

Air mata mengalir membasahi muka blasteran Belanda-Bandung ini siapa lagi kalo bukan Sherly.
“Aku harus memilih , sebelum semuanya terlambat.”

************

Di depan gerbang SMA Pertiwi nampak Dhika yang sedang berdiri di depan pos Satpam menunggu Malaikat hatinya.
“Sherly”
“Dhika” Ucap Sherly bingung.
“Aku Cuma mau nanya untuk yang pertama dan yang terakhir kalinya, apa kamu juga mencintai aku seperti aku mencintai kamu?”
“Terakhir?Kenapa terakhir? kayak orang mau meninggal aja?”
“Udahlah itu ngga penting, sekarang jawab pertanyaanku”
“Ehm….maaf aku ngga mencintai kamu” Ucap Sherly sebenarnya ini tak sesuai dengan apa kata hatinya tapi inilah pilihannya untuk menjaga reputasinya sebagai ketua keputrian.
“Apa??Tolong ulangi sekali lagi”
“Aku ngga mencintai kamu, sorry aku harus ke kelas ada yang harus aku kerjakan” kata Sherly sambil melangkah pergi tanpa terasa air mata membasahi pipi mulusnya dan pasti kalian pada nanya gimana dengan Dhika. Ya iyalah pastinya dia patah hati banget padahal dia ngga minta Sherly buwat jadi pacarnya dia Cuma minta Sherly jujur tentang perasaannya ke Dhika itupun ternyata Sherly mengatakan bahwa Ia tidak memiliki perasaan yang sama dengan Dhika. Hati Dhika kini tlah menjadi serpihan-serpihan debu yang entah kan terbang kemana, yang jelas mengikuti arah angin yang ngga jelas.

**********

SEBULAN KEMUDIAN
Udah sebulan ini Sherly tak pernah bertemu atau bahkan melihat Dhika yah mungkin Dhika terlalu patah hati sehingga tak berani menampakkan batang hidungnya di depan Sherly. Sherly sungguh merasa bersalah sekaligus ia juga sangat rindu melihat wajah Dhika.
“Tok..tok…tok..” Suara pintu
Sherly membukanya dan ternyata yang nongol adalah si Viona dan Rio
“Assalamualaikum”
“Walaikum salam”
“Kalian kok pakai pakaian item gini kaya orang mau ngelayat”
“Aku sudah mendengar cerita tentang kamu dan Dhika dari Rio dan sekarang kamu harus ikut aku” kata Viona sedikit memaksa
“Kemana?”
“Ke pemakaman Dhika”
“Hah?? Innalillahi wa innailaihi roji’un”
“Sudah sebulan ini Dhika menghabiskan waktunya di rumah sakit dia terkena Kanker otak stadium akhir dan dia ngga mau kak Sherly tau karna dia ngga pengen ngeliat kak Sherly sedih dan dia yakin kalo kak Sherly mencintai dia” kata Rio dengan raut muka sedih.
Sherly tak bisa berkata apapun seolah mulutnya terkunci. Dia masuk ke mobil Viona dan meluncur ke taman pemakaman Sejahtera tempat dhika hari ini di makamkan.
Setibanya di pemakaman, ternyata Dhika sudah dimakamkan dan semua orang satu persatu tlah meninggalkan kuburan Dhika. Sherly menangis, dia amat sedih bahkan untuk melihat wajah orang yang dia cintai untuk terkahir kalinya pun ia tak bisa.
Di depan pusara Dhika…….
“Aku juga mencintai kamu karena Allah, malaikat hatiku” Ucap Sherly dengan terisak kemudian dia hanya bisa menangis kalo orang bilang kita ngga boleh menangis di depan pusara orang yang kita cintai karena itu akan menghambat jalannya mungkin ini tak berlaku untuk Sherly karena ia tak tau apa yang harus dia lakukan.
Rio dan Viona hanya bisa diam di belakang Sherly.
“Ayo,kita pulang Sherly!!”Ucap Viona kemudian Viona dan Rio melangkahkan kakinya meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Dhika
Ketika Sherly berdiri dan membalikkan badan.
“Aku tahu kau mencintaiku, malaikat hatiku” Ucap Dhika tersenyum lebih tepatnya bukan Dhika tapi arwah Dhika.


Wahai pembaca ada kalanya Cinta itu harus diungkapkan meski tak harus dengan pacaran karena Islam melarang penganutnya untuk pacaran tapi tak melarang penganutnya untuk mengatakan Cinta yang ada di hatinya dan cintailah seseorang karena Allah dengan begitu Allah akan menjaga kesucian cinta kalian. Ungkapkan cinta itu sebelum semua berakhir!!!!!!!


by : yozhie

0 komentar: