CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

My Flower

Rabu, 12 November 2008

Elegi Hijab



Suara Gemericik hujan membuat hati setiap insan yang mendengar merasa damai namun ada suara yang lebih menentramkan hati yaitu suara lantunan ayat-ayat suci alqur’an.Tapi satu yang jadi pertanyaan apakah alqur’an itu hanya semata-mata ada untuk di baca dan didengarkan hanya sebagai penentram hati?dan kenapa akhir-akhir ini banyak orang yang bisa membaca al-qur’an namun tak menjalankan apa yang diajarkan alquran?truz mungkinkah mereka merasa bahwa hidup yang sempurna itu tlah mereka raih?hingga mereka tak menjalankan yang disyariatkan oleh alqur’an.Satu yang paling menyolok diantara masalah-masalah lain yaitu menjaga aurat untuk cewek,mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa cewek-cewek yang memakai hijab hanyalah cewek-cewek yang mencari sensasi dibalik sebuah kesucian hijab namun benar atau tidaknyapun sampai sekarang masih dipertanyakan.Itu juga yang membuat gadis belia dari keluarga ningrat ini ragu untuk mengenakan hijab.
Anisa membuka buku hariannya yang masih baru dan mencoba menulis apa yang dia rasa.

Dear Diary,

Namaku Anisa aku anak terakhir dari 3 bersaudara,saat ini aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA tapi aku juga bekerja sebagai model di sebuah agency ternama di kota ini.Do you know?I have bored with my life coz aku merasa bahwa mereka cuma menilai tubuhku tanpa memperhatikan kemampuan otakku.Aku ingin memakai hijab namun aku merasa terjadi pergolatan hebat dalam diriku dan tak ada dukungan dari kelurga.Dan satu hal lagi yang mengganjal,saat ini aku lagi deket sama seorang cowok dan aku takut kalo dengan memakai hijab aku akan jauh dari dia,karena bukankah islam mengharamkan pacaran?.Ya Allah berikanlah petunjukMu pada hamba.

Anisa berjalan menyusuri pantai tuk mencari jawaban atas semua pertanyaannya.Dia berjalan diatas pemecah ombak di kanan kirinya banyak orang yang sedang memadu kasih dan banyak dari cewek-cewek itu memakai hijab.Mereka tak merasa tabu sedikitpun untuk sekedar bergandengan tangan, berpelukan,atau bahkan melakukan hal-hal yang lebih dari itu dengan pasangannya.”Ya Allah apa guna sebuah hijab?kalo ternyata kemunafikanlah yang ada di balik hijab yang konon menjadi lambang kesucian.Inikah yang disebut menutup aurat?apa guna sebuah hijab kalo ternyata kelakuan sang pemakainya tak sepadan dengan nilai sebuah hijab itu?apakah hijab itu hanya sebuah tren?Ya mungkin saat ini hijab begitu populer dikalangan kaum muslimin tapi kenapa mereka menyalahgunakan hijab itu?Sedangkan aku yang begitu ingin memakainya saja merasa bahwa diriku tak sepantas itu tuk mengenakannya dan banyak halangan untuk bisa meraih hijab.Tuhan adilkah ini?”Tanya Anisa dalam hati.

*****

Pagi yang cerah,ayam berkokok tuk bangunkan semua penghuni bumi.Anisa melangkahkan kakinya menuju ruang sholat dirumahnya.Dilihatnya sang pembantu sedang melaksanakan sholat shubuh namun dia tak melihat satupun keluarganya disitu.Anisa berjalan menuju tempat wudhu dan membasuh mukanya dengan air wudhu kemudian ia melangkahkan kakinya menuju tempat sholat tuk melaksanakan sholat seorang diri setelah itu dia membaca ayat-ayat suci alqur’an yang membuat dirinya tenang.
Semua anggota keluarga Suryadiningrat tlah bersiap-siap untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Semua berkumpul di ruang makan untuk sarapan pagi termasuk Anisa.
“Nis,kamu jadi mau pake jilbab?”Tanya Adinda kakak pertama Anisa
“Insyaallah kalo ayah dan bunda merestui Anisa akan pakai jilbab tapi Anisa butuh waktu untuk memantapkan hati Anisa.”Ucap Anisa santai
“Kenapa sih kamu susah payah pake jilbab?truz gimana dengan profesi kamu sebagai model?”
“Bentar lagi kontrakku dengan agency itu tlah slesai,kalo mereka menerima aku dengan hijabku aku mau bergabung dengan agency itu lagi tapi kalo tidak terpasa aku…”
‘Keluar dari agency itu?”Tanya Ariesta kakak kedua Anisa
“Yupz”
“Nak,ayah bukannya ngga setuju dengan keputusan kamu tapi apa kamu nantinya ngga nyesel?ingat kamu masih muda dan jalan kamu masih panjang tuk meraih masa depan yang lebih cerah.”Ucap ayah
“Siapa yang bisa menjamin aku masih hidup sampai besok?bahkan aku pun tak tau sampai kapan aku hidup didunia ini truz mengapa aku harus memikirkan masa depan yang tak berujung itu?aku yakin Allah tlah memberi rezeki masing-masing untuk setiap mahluk yang ia ciptakan asal mahluk itu mau berusaha.”Ucap Anisa lantang namun sebenarnya ia sedikit menyesal tlah berkata lantang kepada ayahnya.
“Bunda tau itu nis,tapi nak di keluarga kita ngga ada anak seusia kamu yang memakai jilbab bahkan bunda aja yang sampai setua ini belum siap mengenakan jilbab.”
“Kesiapan??itu yang jadi pertanyaan?sampai kapan kita merasa siap kalo kita sudah berkata pada diri kita bahwa kita ngga siap,kesiapan bisa hadir diawali dengan kemantapan iman dan Anisa yakin bunda belom mencobanya.”Ucap Anisa lantang
“Tapi nak…”potong Ayah
Anisa yang sudah merasa bosan berada di tengah-tengah orang yang tak mau mengertinya langsung berusaha menghindar.
“Ayah,bunda Anisa berangkat dulu ya..”Ucap Anisa kemudian mencium tangan Ayah dan bundanya.Sebenarnya didalam lubuk hati sang ayah tersimpan kekaguman yang mendalam terhadap tekad kuat anaknya untuk mengenakan jilbab.
Anisa berjalan pelan menuju sekolah yang tak jauh dari rumahnya,derap langkah kakinya terdengar begitu pelan dan tak bersemangat.Hari ini dia masih bimbang atas keinginannya memakai jilbab.Dia bahkan tak tahu apakah temen-temen se-ganknya yang terkenal super duper gaul en doyan banget shopping di mol masih mau berteman dengannya ketika ia memakai hijab.Kini dia semakin bimbang memikirkan hal ini.
“Hai Anisa.”Sapa Gladis bersemangat ketika berada di depan gerbang sekolah
“Hai Dis.”Jawab Anisa pelan
“Kok lemes banget sih?ada apa?.”Tanya Gladis khawatir
“Ngga apapa kok.”Ucap Anisa lesu,sebenarnya Anisa ingin menceritakan keinginannya memakai jilbab kepada sobatnya yang satu ini namun entah mengapa bibirnya terasa terkunci tuk mengatakan semua ini.
“Ayolah…ceritain aja! kita udah sobatan dari kecil,aku tahu kamu lagi ada problem.”
Anisa menghela nafas panjang dan mencoba merangkai kata demi kata tuk menceritakan masalahnya kepada Gladis.
“Ehm…gini,aku pengin..”
“Pengin apa?”
“Aku..ehm…”
“Ayolah..!””Aku ingin berhijab.”
“Why???”
Anisa menjelaskan alasannya kenapa ia ingin mengganti penampilannya yang modif en gaul abiz menjadi cewek berjilabab yang manis dan sopan.Dia menceritakan masalahnya dari A sampai Z termasuk tentang orang tuanya yang kurang setuju atas keinginannya ini.
“Owh.. jadi gitu.”Ucap Gladis datar
“Iya,truz bagaimana menurutmu?”
Tiba-tiba bel masuk berbunyi,mereka berdua yang tengah berada di aula mempercepat langkah kakinya menuju ruang kelas.”
“Sorry Nis aku musti buru-buru ke kelas coz jam pertama gurunya killer.”Ucap Gladis kemudian ia berlari meninggalkan Anisa.Anisa hanya bisa memandang punggung temannya itu dari belakang,Anisa menghembuskan nafas lega coz tlah menceritakan keinginannya kepada Gladis tapi ia bingung apa reksi Gladis and the gank selanjutnya.

***********

Bel pulang tlah berbunyi semua murid bergegas tuk meninggalkan sekolah.Anisa berjalan menuju mushola kecil yang berada di depan Aula tak di sangka ia bertemu dengan Gladis and the gank yang juga temen-temen Anisa.
“Hay…pada mau kemana?”Tanya Anisa penasaran
“Kayanya kalo di mix and match warna ungu ama pink bagus juga deh.”Ucap Gladis pada Nita dan seolah dia tak menghiraukan keberadaan Anisa.
“Ya boleh juga tuh ntar aku bakalan nyoba mix and match warna itu buat gaunku.”Kata Nita kepada ganknya.
“Gaun??emang kalian mo kemana sih?”Tanya Anisa menyela
“Mau ke pesta ultah.”Ucap Shesil
“Ultah siapa?”
“Ngga pentinglah pesta ultah siapa lagian kamu ngga mungkin kesana kan?pestanya sampe malem loh..”Ucap Shita sinis
“Owh..jadi sekarang Xan ngga mau ngajak-ngajak aku lagi?”
“Loh bukannya kamu mo pake jilbab? kata orang cewek berhijab tuh ngga baik loh pulang larut malem.”Ucap Gladis sinis
“Owh…ya udah deh aku pulang aja,have fun yawh..!”Ucap Anisa kecewa melihat teman-temannya berubah sedrastis itu hanya karna dirinya yang ingin berhijab.Sekarang temen-temen segank nya udah pada tau en mereka malah semakin menjauh.Anisa melangkahkan kakinya menuju mushola yang tinggal beberapa langkah lagi.Dia memasuki mushola itu dengan hati bimbang,dia melepas sepatunya dan kemudian mengambil air wudhu.Jam sudah menunjukkan pukul 13.30 sedangkan dia belom sholat dzuhur.Setelah mengambil air wudhu ia menjalankan sholat dzuhur dengan khusuk.Bisa dibilang kalo sholat ini adalah sholat terkhusuk dalam hidupnya karna slama ini dia tak begitu khusuk menjalankan sholat.
Usai sholat Anisa menengadahkan tangannya dan memohon kepada Allah agar diberi petunjuk dan dia juga memohon agar temen-temennya kembali seperti dahulu.Nisa keluar dari mushola dan tanpa sengaja ia menabrak seorang cowok.
“Sorry..”
“Anisa”Kata Cowok itu
“Prima”Ucap Anisa kaget karna ternyata cowok yang ditabraknya adalah cowok yang ia suka slama ini.
“Lagi ngapain disini?”
“Sholat dzuhur”
“Owh..”
Terdiam sejenak dan keduanya terbang bersama angan mereka masing-masing.
“Ehm..Nis ada yang mau aku omongin.”
“Apa?”
“Aku…. Suka…. kamu.”Ucap Prima terbata-bata
“Hah..”jawab Anisa bingung tapi sebelum ia berniat memakai hijab ia sempat berharap moment ini akan datang.
“Kamu mau ngga jadi cewek aku?”
“Hah…”Ucap Anisa lagi-lagi dengan jawaban yang sama
“Jawab!”
“Sorry aku ngga bisa”
“Kenapa?”
“Coz aku mau pake hijab”
“Loh emang kalo pake hijab itu ngga boleh pacaran ya?”
“Dalam islam kan ngga ada pacaran,tapi jujur aku juga suka sama kamu”
“Oya?”
“Yupz,tapi ngga harus pacaran kan?”
“Aku ngerti dan aku bakal nunggu kamu sampai kamu nerima aku.”
Anisa hanya tersenyum manis untuk Prima.


***********

Anisa berjalan menyusuri jalanan yang sepi.Dia terus memikirkan semua masalahnya sampai akhirnya ia tiba di depan rumahnya.Namun suasana rumah nampak sepi.
“Surprise……..”Ucap orang-orang yang keluar dari rumah
“Hah..”Ucap Anisa bingung
“Selamat ulang tahun yawh…!”Ucap Gladis
“Thanks,tapi bukannya kalian lagi musuhin aku?”
“Kata siapa?”Tanya Shesil heran
“Jadi ngga?”Tanya Anisa bersemangat
“Nggalah kita malah dukung keputusan kamu pake hijab.”Ucap Shita meyakinkan
“Yang bener?”
“Yupz…”
“Sekarang tiup lilinnya dong..!”Perintah mama yang keluar dari rumah dengan pakaian busana muslim dan mengenakan jilbab.
“Mama sekarang pakai jilbab?”
“Iya berkat kamu”
“Bukan aku tapi karna Allah”
Anisa merasa semua pertanyaannya selama ini tlah terjawab dan semua yang menghalanginya memakai hijab tlah tersingkirkan.Keesokan harinya Anisa tlah mantap memakai hijab ke sekolah ia sudah tak mempedulikan perkataan orang-orang yang sirik melihatnya.

Buat para akhwat yang berniat pake hijab teguhkanlah hati kalian dan yakinlah bahwa dengan berhijab berarti Xan tlah maju satu langkah menuju kebaikandan yakinlah dengan berhijab hidupmu akan lebih baik……



by : yossi




(dimuat di : Insani edisi 1,2,3 -2008)

1 komentar:

ifansa90 mengatakan...

kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen !!!!!!!!!!!!!!!
Q jatuh cinta !!!!!!!!
udah kalo gini yosi nulissssssss aja yah! besok klo dah buanyak dibikin buku aja trus bawa dech ke penerbitt. tp tmennya dikasi atu2 heeeeeeee hye he